Sejak saat pertama ku tuliskan satu puisi untukmu,
disana aku tahu, aku jatuh cinta.
Jatuh perlahan pada hatimu, pada kesederhanaanmu.
pada setiap bahagia yang ingin kau lenturkan pada
sekelilingmu.
Tanpa sedar, rindu terbang dengan damai kepadamu.
dengan tenang berlabuh lewat celah kecil senyummu.
tak patah meski sayap-sayap yang membawanya lelah,
tak mati meski ia sendiri.
Kepadamu, yang ku anggap sebagai jalan pulang atas cinta dan
rinduku,
yang kumaknai setiap langkah-langkahnya.
Saat ini aku masih jatuh cinta,
masih jadi pemujamu yang setia.
Sama, dan tak akan berubah.
>>>
Aku tak bisa merangkai kata seindah pujangga
aku tak bisa bersyair kata seindah penyair
aku tak bisa menulis kata seindah penulis
dan aku pun tak bisa pandai berkata kata
Dalam gelap aku hanya ingin melihat terang
dalam suka aku hanya ingin melihat duka
dalam sedih aku hanya ingin melihat senyum
Aku hanyalah kertas kosong yang tak berwarna
aku hanyalah botol yang tak berisi angin
aku hanyalah sumur tua yang tak berisi air
aku hanyalah pena yang tak berisi tinta
Aku hanya bisa hibur dengan senyumku
aku hanya bisa rangkul dengan damaiku
aku hanya bisa hembus dengan indah kalbuku
aku hanya bisa beri warna lembut biruku
karena diriku adalah alam aku
yang ingin beri kata pada santun
yang ingin beri warna pada hidup
yang ingin beri makna pada kata
>>>
Aku hamparkan indahnya rasa
aku hamparkan indahnya senyum
aku hamparkan indahnya gelora
ada apa yang kau rasa
ada apa yang kau ingin
ada apa yang kau mau
ada apa yang kau cipta
Apakah aku harus bertanya pada angin
apakah aku harus berkata pada debu
apakah aku harus tertawa pada batu
apakah aku harus berselimut rindu
Tersenyumlah sayang
tersenyumlah kasih
tersenyumlah rindu
Untuk tenangkan telaga hatiku
>>>
Ada apa dengan rasa yang menggurat nadi
pada kesunyian yang menerpa tebing
pada kehampaan yang menerjang dinding
pada kerinduan yang menguras senyum
Ada apa dengan rasa yang mencumbu darah
akan detak yang berjalan lirih
akan hentak yang menerjang langkah
akan derap yang menggusur nada
Haruskah rasa mengejar pada awan yang turunkan hujan
haruskah rasa berlari pada ombak yang mengejar pantai
haruskah rasa melayang pada angin yang mencubit rindu
biar rasa berputar mengelilingi angan
biar rasa berdendang menidurkan mimpi
biar rasa tersenyum menyapa pagi
biar rasa tertawa menyapa malam
>>>
Terima kasih Cinta
atas doa yang terhampar tulus
atas sapa yang begitu lembut
atas indah kata yang teruntai sejuk
Pada senja yang berarak pulang
pada mentari yang baluti bumi
pada rembulan yang sinari lembut
pada pelangi yang hiasi senja
Atas kemilau kata yang indahkan hari
atas serenceng doa yang buai mentari
atas hembusan rasa yang bentangkan nada
atas nyanyian nada yang mainkan
Akan ku syairkan pada indahnya laut
akan ku ceritakan pada indahnya kabut
akan ku dendangkan pada sayapnya angin
akan ku beritakan pada indahnya bukit
begitu indah cinta yang kau tawarkan
begitu indah cinta yang kau nyanyikan
begitu indah cintayang kau agungkan
begitu damai rasa yang kau sanjungkan
Biarkan ombak ikut bernyanyi
biarkan angin ikut berdendang
biarkan rasa ikut bersuka
Nikmati rasa yang kita punya
nikmati hati yang kita rasa
akan indah karya yang tercipta
akan indah lukisan langit
karya maha sang pemilik cinta
>>>
Apa salah yang aku tebarkan pada tanah hatimu
apa salah yang aku hamparkan pada dinding ragamu
apa salah yang aku dendangkan pada ruang hatimu
hingga kau tak basuh indah senyumku
hingga kau tak gusar akan indah candaku
...
Apakah aku tak bisa damaikan kidung resahmu
apakah aku tak bisa payungi indah hatimu
apakah aku tak bisa nyanyikan lagu kerinduan
>>>
Ketika dua hati telah digariskan untuk bersatu.
Sejauh apapun jarak bukan satu halangan
Sesulit apapun rintangan
Sebesar apapun perbezaan
Sekuat apapun usaha mereka untuk menghindarinya.
ku simpan ruang di kehangatan sejuk
mematri resah pada indah rasa terhampar
membuncah di keheningan awan
Kumohon kali ini pada Tuhan
memberiku sedikit kelapangan
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati
ku rajut dan ku pintal rasa
ku tuai dalam kedalaman rindu
kusebar di bulir rasa
yang menyebak raga yang penuh damai
Kerinduan ini
Semakin deras mengalir
Hingga merasuki lembah jiwa yang paling dalam
Lalu dengan selembar hati berlumur asa
ku gulai rindu akan nikmat terhampar
pada ladang biru yang datar
menggores masa yang terlewati
akan bahagia yang tak luruh
Aku ingin rebah di dadamu
menghirup segar nafas khusyukan mu
mencuri debar ketenanganmu
Yang rapi kau simpan
>>>
Pada akhirnya akan bersatu juga.
percaya dan yakini
kalau kita sudah berusaha dan saling menerima
milik kita Allah tak akan pisahkan..
tapi mudah pun caranya
sekuat apapun berusaha
kalau bukan di gariskan untuk kita
tetap bukan milik kita...
itulah JODOH..
>>>
Aku ingin kamu ada di setiap langkahku
aku ingin kamu ada di setiap indah goresan penaku
aku ingin kamu ada di setiap gerak malam dan siangku
aku ingin kamu ada di setiap ruang hati yang sepi
Menari bersama dalam dekapan rasa yang indah
berbagi bersama dalam untaian suka dan duka
bernyanyi bersama dalam nyanyian kerinduan yang dalam
memandang langit dalam kebersamaan memijak bumi dalam
keindahan
>>>
untukmu yang terkasih
terbaik dan terindah
seindah cahaya kemilau
waktu malam seribu bintang.
yakinlah padaku
aku yang selama ini mencari
anugerah terindah sepertimu
yakinlah aku milikmu
milikmu yang kau miliki
disetiap alunan nafas hidupmu
Berlabuh bersama
pada kapal yang indah
menyusuri laut biru
melihat pelangi biru
bersapa pada bintang terang
bermain dengan rembulan malam
mendaki pada bukit terjal
bertandang pada gunung
berteduh pada hutan
yang memberi kedamaian
Aku harap ini yang terindah
semua tentangmu yang terindah
hari esok terbaik untukmu,
tetap yang terindah.
angin...
hadirkanlah kisah yang terindah
>>>
Khabar indah dirimu tak pernah terbaca
pada dinding yang ku hias kata
pada serat yang terlampir
pada makna yang tersaji
mungkin aku telah terlupakan
apakah awan telah hilang
pada indah langit
yang bergincu biru
Tak ada lagi kabut
tak ada lagi debu
benak selalu bertanya
pada kudung hati yang terbuka
tak selalu terjawab
tak selalu terlampir
Mungkin alam tak indah lagi
pada warna yang tak berganti
kerana itu tak bisa ku ubah
pada biru yang kupuja
masihkah rindu ada
tersaji di hamparan kabut
yang melindungi rasa
pada indah sejuta makna
untuk sahabat yang tak tersapa di berandaku...
Nukilan AQue SaMe
Tiada ulasan:
Catat Ulasan