Selasa, 16 Ogos 20Ungu
Di jendela Fujiyama
ada sakura tersenyum
membeli hati
lalu.. melatiku di Banjaran Titiwangsa
memanggil kupulang..
- LezaihasraLM
>>>
Semalam
Kita berdua di kaki Fujiyama
Memetik bunga sakura merah muda
Kauselitkan bunga sakura di tepi kerudungku
Aku memakai kimono itu
Lalu tertunduk malu
Hari ini
Aku petik kuntuman bunga raya
Merah menyala
Juga sarung dan kebaya
Di kaki Titiwangsa
Dan esok
Kita tinggalkan rajuk
Seluang yang melaut
Santai
Balik ke pantai
Sakura yang layu
Bunga raya menyala
Tinggalkan sayu di puput bayu
Mega ✍�✍�Ungu
>>>
Kucuba melupa
Namun takberdaya
- MegaUngu
>>>
Masih bermimpi
Tentang dia
Namun sudah tidak di peduli
- MegaUngu
>>>
Meski aku diam
Bukan aku taksyang
Biarkan aku beragan
Cinta tetap kubaja
Di sini kita takbersua
Di sana kunanti penuh setia
Tiada siapa pun yang tahu
Betapa cintaku kepadamu
Mega✍�✍�Ungu
>>>
SAJAK TANPA PENA~~~
Arjuna
Hadir bersama sajak
Hidangkan sesungging bias
Pada perjamuan saga terjaga
Memerah ufuk
Aku masih termangu
Ada petikan dawai hiasi remang
Kala gelap malam bersembunyi
Pun terang siang bertandang
Bistari pagiku
Masih daku memilihmu
Menemani sajakku tanpa pena
Aksara sunyi di antara bait-baitnya
Menangkap sepoian ruangnya yang terang
Netraku berkaca dalam cahaya remang
Sayang
Tafsirku tetap redup
Memaknai dimensi cakerawala
Jadilah dian agar tereja sajak fajar ini
Jangan lindapkan bias mentarinya
Di sendawa mendung
Mega Ungu
>>>
TIADA LAGI ~
Sunyi yang kutelan adalah rawit yang telah terkait
Tiada lagi hiruk pikuk kelmarin
Ramah telah enggan bersinggah kepintu-pintu syair semusim
Setiap jenang yang lengang menanti daunnya terketuk salam
Seakan penghuninya telah berpindah arah di puput bayu takbertuan
Sebuah keraton hampir rapuh jatuh menjentik keluh
Hilanglah riuh ketika rindu berebut canda
Dingin menghambat hirisan luka
Tinggal cuma bilah air mata takterbendung melirih peritnya
Mendung menjadi atap
teriring ratap
Payung langit pun terkoyak
Lantai bumi pun meretak
Lambailah sayang
pada mesra yang telah tiada
Tampallah langit dengan sutera cinta dewangga
Rekatkan retak bumi dengan perekat paling berharga
Kudakap segala abadi ....
# Mega Ungu #
>>>
MALAM
Malam ini
Kurangkai gemintang
Di layar jumantara
Kugubah namamu namaku
Berhiaskan binar rembulan
Biarkan kenang taksudah
Relakan cinta yang patah
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Bukan merajuk
Siapalah aku
Bukan kusesa
- MegaUngu
>>>
Kususun jari sepuluh
Tidak akan pernah mengganggu ketenteramanmu
Biar aku bermohon diri
Maafkan segala salah laku
Disebut jangan
Dikenang jangan
Sudah tertutup kitab kita
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Terlihat dia
Adakah pelanduk dua serupa
- MegaUngu
>>>
Kesilapan Dalam Mengetahui
Adakah terbuka kedua belah mata
menghadap pada wajah;
Kesilapan dalam menyusun kata
"Aku tahu jalan penyudah".
Ada yang terjatuh dan pecah
merintikkan ailiran bah;
Merayap dan melingkar
akhirnya sesat di belukar.
Memanjat pada dahan rapuh
tersenyum dedaun yang luruh;
Baru tadi sejenak ia mengigit
angin datang menampar perit.
Namun semut itu tetap berjalan
menyimpan kemas sebuah pengalaman;
Tanpa kata hanya mendengar
guruh itu berdentum - bergelagar.
- Dhamah
>>>
Sedetik pertemuan yg berakhir dgn harapan
Lalu harapan kian pudar
Biar cuba ku genggam
Namun terlerai jua
Kasih terputus ditengah jalan...
Bak kaca yg jatuh berserakan
Cuba ku ku kutip serpihan
Demi serpihan
Ku cantum deraian demi deraian
Ku lihat ku tatap
Dimanakah persamaan
Lalu ku biar..
Aku berlalu bersama hati yang membeku
Biarlah disitu
#awansalju
>>>
Selamat petang duhai si aduhai
Aku menanti malam singgah di beranda
Tempat kita bisa menitip lelah yang mendera
Bersama wangi bunga
Rakham dan Ulleq Maddad yang sedang bermekaran
Di dataran tandus
Gemersik angin bernyanyi
Yang diam-diam lelap di hujung hari
Pada bayanganmu yang menemani
Dan selarik puisi senyap lesap di sepanjang savana
Kamukah di sana?
Bidadari syurga jelmaan dunia..
- IbnuAmar
BERAKIT KE LANGIT
©2016
Tiada ulasan:
Catat Ulasan