Khamis, 4 Ogos 2016
Aku kini sedar yang aku cuma bermimpi di malam hari
Mega✍�✍�Ungu
>>>
~~ SENANDUNG MALAM BERDURI ``
Bersenandung kidung malam sampai kesiangan
rembulan pasi dingin di guyur hujan siang
rerumput dan daunan lemas terendam dingin
bagaikan kedua kutub menyatu salju
Dodoi rintisan hujan semalam masih kedengaran di cuping fajar
tersentak sukma ilusi di kokokan si jantan penakluk mimpi
malam terus di rentap kuasa siang yang perkasa
menyingkap tabirnya dan memperaga binar
Rindu malam yang berserunai luka
adalah persada sepi yang indah menerjah
kumengemis segala kantuk menadah mimpi terpeluk
gebar igau yang ngeri tetap menyelimuti hati menjadi cadar berduri .
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Tudung periuk pandai menari,
Menari lagu putera mahkota;
Kain yang buruk berikan kami,
Buat menyapu si air mata.
- MegaUngu
>>>
Aku tidak tahu
Aku miskin ilmu
Kerana aku takmampu
Aku tidak ramas buku
Mungkin aku katak di bawah tempurung
Begitu kata mereka yang kaya ilmu
Mereka mampu
Mereka ramas banyak buku
- MegaUngu
>>>
HATI ~~~
Melalui sayup-sayup harapan di hujung waktu yang masih tertinggal
Khabarkan kepadanya tentang sebuah kata yang disebut abadi
Tentang sebuah mimpi yang disebut prasasti
Tentang dia yang bersemayam pada naluri angan-angan
Semangat dan keinginan
Wahai hati jangan kaupergi
Jika kaupergi
Seketika jiwaku mati kembali
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Ku x akan mndua kan
Walau diri mu kekurangan..
Hnya ku harap dari mu
Kesetiaan dan kejujuran.
- RiniMarini
>>>
Cuma mahu bermimpi
Itu yang kumilikl
Mega✍�✍�Ungu
>>>
MAAF~~
Ketuklah pintu dengan salam
Mudahnya menjual rasa
Gratisnya tiada
Ingatlah mesra kita yang jernih
Usah keruh membawa perih
Jangan rosakan susu sebelanga
Di sebabkan setitik nila
Kembalikan tautan yang lama kukuh
Jalan yang lurus kita suluh
Salahnya adalah kita
Bukan dia
Tidak mereka
Itu aku
Yang keruh laku
Takramas buku
Tidak pernah tahu
Maafkan aku ...
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Bulan bicara sendiri
Bintang taksaling bersanding
Pungguk tertunduk
Embun basah menyimbah
Dingin menyapa bening
Bayu meniup sayu
Sesayu hatiku....
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Tersenyum mengadap kopi
Ligat mentafsir mimpi
Jejaka pencuri hati..
- ZieOmar
>>>
Hingga Tinta Terakhir~~~
Bukanlah sebuah tanya
Yang tinggal
Saat kujauhi kisah kita
Juga segenggam tanda cinta
Yang selalu takpernah tuntas terbaca
Akan terus kutulis
Meski air mata selalu menderu
Sehingga tinta terakhir
Aku takakan noktahkan di pertengahannya
Namun tidak akan kuhapus
Meski tiada lagi rasa
Kerana engkaulah yang menjadi dekorasinya
Yang membuatnya indah selama....
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Retak angin menjalar melanggar dinding sabar
Ketika raksa terpecah dari kelompoknya
Denting berdesing menjentik gegendang
Menjadi tuli deria dengar
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Hanya kerana tanganku tak tercapai awan, bahasaku hilang ditimpa hujan
- Dhamah
>>>
MAAF~~
Ketuklah pintu dengan salam
Mudahnya menjual rasa
Gratisnya tiada
Ingatlah mesra kita yang jernih
Usah keruh membawa perih
Jangan rosakan susu sebelanga
Di sebabkan setitik nila
Kembalikan tautan yang lama kukuh
Jalan yang lurus kita suluh
Salahnya adalah kita
Bukan dia
Tidak mereka
Itu aku
Yang keruh laku
Takramas buku
Tidak pernah tahu
Maafkan aku ...
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Hujan Keruh
Hujan gerimis merintik
setitik demi setitik
menjentik
Langit tunjukkan
pada bahasa dilapangan
kering dan kontang
dengan panahan lantang
Tidak adasalahnya
andai kata aku meneka
bilangan yang jatuh
dan menjadi keruh
Andai kata itu adalah salah
titikkan satu iaitu noktah
- Dhamah
>>>
~~~ BUKAN ITU AKU ~~~
Hidung takmancung pipi tersorong-sorong bukan itu aku
Laparkan nasi basi bukan itu aku
Membersih raga didalam tong najis bukan itu aku
Mengemis dari yang terkuis bukan itu aku
Meminta pada yang egois bukan itu aku
Maruahku masih padu mengakar diperdu
Hinaanmu yang beranak pinak
Terus kujurus....
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Almanak
Titik temu itu
Tiba-tiba ada rindu
Adakah ilusi atau realiti
Ketika hampir bait getir
Adakah yang mungkir
Fikir pelita hati
Menerima dan memberi hak kita
Usah pernah bicara pada sengketa
Kenalkan temali hati
Kita yang mengerti
Antara fana dan hakiki
Biarlah jadi kenang taksudah
Mega Ungu
>>>
Terkasih ...
Seandainya esok
Seperti hari hari yang berlalu
Tanpa rasa bimbang dan ragu
Kumohon semarakkan kasih kita
Dan kita buktikan
Walau hanya ia secebis
Pengharapan
Kerna ..
Cinta bukan satu percubaan
Uhm ❤
- YanIsmail
>>>
Desir angin membawa khabaran jauh
Katanya.. jangan termakan asa harus teguh
Pada rasa kecintaanmu biarkan utuh
Kerna dia akan menilai kamu ampuh
Dan kemudian kasihnya perlahan lahan meluluh
Uhm❤
Luka pada kecintaan
- YanIsmail
>>>
Katanya mahu itu
Tetapi yang jadi ini
Optimis pun menepi
Tulus itu bertopeng
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Segala keriuhan dunia tersimpan di pelupuk mata
Lantas melemparkan sejauh pandangan
Puisi-puisi sementara terhenti saatmu dalam menanti
Menanti apa ye?
- IbnuAmar
>>>
Janganlah kau sesali
Segala yang telah terjadi
Janganlah engkau titiskan air matamu...
Biarkanlah cepat berlalu
Jangan biarkan engkau terpuruk...
Bangkit dan tegapkan badanmu
Angkat tangan kananmu dengan gengam
Dan katakan akulah laki laki sejati....
Yang tak akan bersedih saat patah hati...
Dirimu memang kuingati...
tapi aku bukan orang buta
Yang tak bisa melihat luasnya dunia...
Banyak teman yang menungguku...
Engkau cepatlah pergi dariku
Jika itu kau inginkan...
Walau tanpa diriku
Kamu bisa gembira....
- FaridKrx
>>>
Pergilah semaumu
Andai itu bahagiamu
Tiada nestapa ketika acapkali
Kaumohon simpati
Mega✍��✍�Ungu
>>>
Jangan pernah kisah atau peduli..jika dihati tiada ruang untuk aku singgahi..walaupun hanya untuk sekali...
- SalVokasional
>>>
Aku adalah pantai yang setia
Kaubagaikan ombak menerpa
Datang pergimu penuh serbasalah
Kausinggah cuma melepas lelah...
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Datangmu tidak kutunggu
Kerana kauakan tiba jua
Kaulah fatamorgana
Mega✍�✍�Ungu
>>>
Lebat rumbia dahannya rendah
Sayang senduduk ditepi muara
Penganan mulia terletak sudah
Samalah duduk menjamu selera...
Terbang sekawan si burung merbuk
Batang selasih di Tanjung Jara
Padamu teman saya persembah...
Santapan kuih juadah mesra...
- FaridKrx
>>>
Senja ini merah di kaki langit
Saat ini kutatapinya sendiri
Ketika ini kosong di kamar hati
Kemari puisi kita bermesra sehingga abadi
Mega✍�✍�Ungu
BERAKIT KE LANGIT
©2016
Tiada ulasan:
Catat Ulasan