Puing-puing kasih yang berterbangan tatkala ditiupi bayu
kerinduan mengosongkan naluri ini untuk tidak bersemuka
dengan sejarah terdahulu yang bukan lagi milik kita
>>>
Aku berjalan di dalam hujan
Bercampur basah keringat
Lumpur lopak habis kulenjan
Sebelum bermandikan hangat
>>>
Kuasa mata banyak muslihatnya
Cuba menguji keteguhan iman
Bicara kata mekar sebutannya
Pandai mengaji belum tentu aman
>>>
Camar kaudatang menangisi
Setelah laut surut tiada gelombang
Pekatan buih-buih sekadar biasa-biasa
Namun kau tidak pernah terbiasa
Meskipun sayapmu masih perkasa
Ditiup taufan tidak jatuh
Hanya meratap keluh
Apabila pelayaranmu
Hanya sendirian
Luka
>>>
Rendahnya aku di atas tapak ini
Betapa tinggi nilai penghidupan
Yang tak mungkin kembali arahnya
Ke satu titik masa dilahirkan
Era yang banyak unsur prejudis
Sifat-sifat egoistik dan materialistik
Serta takbur riak dan sombong bodoh
Perlukah aku menghadiahkan
Tendangan jurus atau pelempang lurus
Tiada pula terniat bertemankan si halus
Hitam dalam kiriman tuju-tuju
Yang pastinya buat kumelulu
Ketika diri penuh dengan tindakan
Itu sekadar perbuatan yang sia-sia
Melakukan yang baik diam-diam saja
Tak perlu dicanang satu dunia
Sekalipun berbakti kepada orang tua
Nukilan Suffian Ismail Hamzah
Tiada ulasan:
Catat Ulasan