AKU KOYAK SAJAKMU KERANA DALAMNYA SERING BERKISAH
KIASNYA AKU MAHU KAU JELAS
Catatan panjangmu selalu aku nanti pabila aku menyinggahi
platform yang menemukan kita.
bukanku buang tapi kukoyak isinya kerana aku sadar ada kisah
luka yang lagi kau kiaskan yang mungkin saja aku atau dirimu
dalamnya. Pabila aku sampai, sore ini dirimu ternyata telah
berlepas , aku berkata terlambat sekali lagi aku akanmu
rupanya, apakah ada peluang lain untuk pertemuan ini dalam
nada sayu yang kutahankan resahnya.
Bait-bait yang kau ukir ada kias kisah dalamnya, kadang
seakan-akan ceritera yang lagi kita jalani sejak pertemuan
pertama atas ramah teguranmu akanku juga tingkah yang
memberi soal tak berjawab kita mulai dekat dan bisa berceritera
akan hal-hal diluar kotak angan.
Ya, dari pertemuan-pertemuan yang entah ke berapa di platform
keramat ini, telah menjadikan kita sedekat ini. Jauh tak
menjadikan alasan untuk ingat dekat tak pernah kita abaikan
ruangnya dengan celoteh dan coretan riang yang kadang
membungakan sesuatu di kamar hati namun tak pernah kita
bincangkan.
Sebelumnya tak pernah ada janji selainnya atas jabat yang kita
sambut diawalnya jabat persahabatan begitu juga kini, namun
dekatnya kita dalam beberapa hal telah mencipta ruangnya
sendiri yang kadang tidak kita mengerti apa mungkinkan ini
awalnya.
Ruang itu mulai kita penuhi dengan keriangan dan kasih
sayang seboleh mungkin setelah melewat beberapa pengalaman
yang pernah melukakan kita kutip dan berharap rasa menjauh
dan menjauhi tidak berputik atas alasan cemburu dan benci .
ii
Mungkin saat ini kau telah membaca warkah yang aku
tinggalkan dihentian terakhirku waktu menantimu, dalamnya
telah aku garap pesan setelah suratmu yang kau tinggalkan aku
koyak isinya dan berharap kau memahami mengapa dirimu yang
mulai kunanti dan biarpun aku lepaskan kau bebas, talinya
masih aku pegang.
iii
Ya, benar sekali sangkamu akanku,
setelah banyak hal yang kita lewati berdua aku mulai
memegang akrab hatimu sebagai tempatku berbagi rahsia
biarpun kadang sesuatu yang tak mungkin jelas terlayar
mengimbas ingat dan angan kita.
Biar tak pernah kau jelaskan, seakan aku membaca diriku dalam
bait-bait sajakmu yang kau terjemah dalam makna lain yang
kadang membuat aku tersenyum sendiri kerana setelah yang itu
mengapa kita harus jumpa.
iv
Telah lama aku pegang tanganmu lewat tintaku 21februari yang
lalu cuma dirimu yang terlambat membacanya dan aku yang tak
pernah memaksa minta dan setelah malam itu jelas makna kita
sama pada rindu yang tertahan.
JaWanis@°NOR AZAH BAHRIM
Parit Kasih, Batu Pahat
06072016
>>>
BERPESAN SUDAH AKU
#☆
diam damai rasa
marak terbakar
aku genggam
ributnya
#☆☆
Lirik mata hantar
pesan janganlah
merobohkan
sabarnya
#sonian : NOR AZAH BAHRIM @JaWanis
JOHOR BAHRU
><>
harus kuat
harus tabah
rindu yang mengikat
rasa cintamu didengarnya..in shaa Allah
>>>
masihkah rinduku menyentuh
meski kadang asaku rapuh
..
>>>
Susah ke...?
ku kira asal jangan memberatkan akal dengan macam2 .. menerima apa
adanya sahabat tanpa ada2nya...
Jelas kan
DIA yang mempertemukan kita
ku menerimamu sebagai sahabatku tanpa mempersoalkan bunyi-bunyian..
<<<
TAJUKNYA TERBANG...hehehe
Seringkali kau bertanya
Tentang kita
Bila waktu mula
Ku tertunduk resah
Tak bisa menjawab
Kerna;
Rasa itu hadir
Tak bertanda
Terus menerjah dalam diam
Menyerak kasih di perdu hati
Menimbar sayang di relung relungnya
Dengan sulaman cinta
berbenangkan seuntai rindu
yang tak terhenti
JaWanis@°NOR AZAH BAHRIN
Senibong-15
>>>
Waktu cuma angka
yang kadang mengundang sangka
biarpun diamku kadang mengundang luka pada sunyimu
tidak pernah ku abaikan rasaku padamu
hanya pada-NYA ku pesan
kasih yang mencantum dijiwa kita rindunya moga tak pernah surut..
Nukilan Jawanis
Tiada ulasan:
Catat Ulasan