TAMAN HATI

TAMAN HATI

Sahabat Jiwa

Di penantian Syawal
Sebulan sudah hampir, arah musim persis segelas kopi tanpa
gula pejamkan mimpi dari tidur, resah di dada dan rahsia yang
menanti di jantung puisi dipisahkan kata begitu pula rindu.
Saat ini aku sedang belajar kepada semesta yang mengajarku
tentang sabar, juga menunggu tanpa sekali pun mengutuk
takdir dan waktu.

>>>

Beransur pergi
Mungkin aku harus merelakan
Aku akan mengingat yang baik-baik tentangmu
Sebagai yang terdamba di sepanjang sepurnama lalu
Dikesempatan mendatang moga ketemu bersamamu...
Ramadhan
Kepergianmu menghadirkan hari lain yang seisi buana
bergembira
Semuanya menghulur salam maaf dipinta

Nukilan Ibnu Amar

Tiada ulasan: