ada sesuatu yg ingin kukatakan padamu sejak dulu..
sampai sekarang aku belum mengatakannya karena..
karena berbagai alasan.. dan alasan utamanya adalah
karena aku takut.. kalau aku mengatakannya, reaksi apa
yg akan kau berikan..? apakah kau akan menerima
pengakuanku..?? apakah kau akan percaya padaku..???
apakah kau masih akan menatapku seperti ini..?
tersenyum padaku seperti ini..???? atau apakah jestru
kau akan menjauh dariku..????? meninggalkanku.
.?????? tapi aku tahu aku harus mengatakannya
padamu.. aku tidak mungkin menyimpannya
selamanya.. entah bagaimana reaksimu nanti setelah
mendengarnya, aku hanya berharap satu hal padamu..
jangan pergi dariku.. tetaplah di sisiku...
>>>
entah bagaimana menkbarkan rinduku padamu, terlalu
rumit untuk kuurai bahkan tak mampu ku eja dalam
lisan dan aksara.. seringkali menjadi bias, berharap
sedikit kau fahami meski dalam bingkai langit yg
samar.. aku memilih diam, karena diam serupa dengan
ketegaran.. cukup rindu ku telaah kenikmatan nya lewat
segala yg mampu ku tatap meski lewat bingkai langit
redup, irama hujan dan hari hingga bulan diselama itu..
seringkali rasa ini hingga melilit terasa nyeri, memilih
bahkan pernah menghadirkan risau dan gerimis
dimataku.. kadang membuatku menghitung sekian minit
dan tersadar betapa kerinduanku bernama “kamu” ...
>>>
tidak seharusnya Aku menanyakan cintamu,
meragukan kasihmu, mencurigaimu, mesangsikan
ketulusanmu.. dan tidak seharusnya pula Aku berburuk
sangka kepadamu.. tapi, salahkah Aku jika cemburu
kepadamu dan takut kehilanganmu..
>>>
pejamkan mata dan dengar yg tak terdengar, resapi
keheningan, nikmati kesunyian.. ada kebahagiaan
dibalik kesendirian dan kesepian bukan untuk kesedihan,
namun untuk perenungan.. diam, tetap diam.. rasuki
sepi, cari yg mesti dicari dan bukan menyesali..
kesendirian bukan untuk mematahkan, namun pelajaran
yg harusnya menguatkan, bahwa harapan harus terus
terjulang.. kesendirian ada waktu untuk semangat baru
dan untuk bekal mendaki hari, karena esok pasti lebih
terjal dan penuh liku.. kesendirian adawaktu untuk
bercermin, meski hanya satu sisi yg terlihat, itulah
modal awal.. sentuhlah apa yg mampu tersentuh,
jangkaulah yg mampu terjangkau, tak usah melempar
dadu dan berharaplah pada yg pasti.. kesendirian akan
senyuman untuk hari esok yg harus lebih baik..
>>>
kamukah itu yang berdiri di ambang pintu
atau bayangan pada mimpi yang terburu pergi
ku terlalu resah membaca gerakanmu, seperti tanda
tanya
Lalu terbujur meraba tulang rusuk, masih hilang satu
kamukah itu yang menanti di pinggir senja
dalam lipatan warna jingga
ku terlanjur alpa meraba arah angin, terdampar
membatu
Lalu tersasar musim mimpi melipat hati, menuju mati
ku tahu kamu singgah di rumah kita….dalam diri ini ada
cinta merah menyala..
>>>
aku mengagumi mu seperti mengagumi cahaya bintang
di pekatnya malam.. cukup bagiku memandangi
indahnya dan aku tak mau berharap lebih, karena ku
tau.. selamanya dirimu takkan mungkin untuk ku raih.seadanya
>>>
aku selalu berharap memiliki satu potret bersamamu.. jika dirimu keberatan ada wajah kita terpampang, cukup gambar tangan kita berdua.. jika juga dirimu masih keberatan cukup gambar bayangan tangan kita saja yg saling bertaut.. kelak aku ingin menjadikannya kenangan terindah sepanjang hidupku.
Nukilan AQue SaMe