TAMAN HATI

TAMAN HATI

Sahabat Jiwa

Isnin, 14 Mac 2016

Entah kenapa sikap begini...
Degil kepala batu pentingkan diri...
Suka dan benci bagaikan langit dan bumi...
Tak bercantum malah bergaduh sesama sendiri...
Sekali suka bagai terbang berangkit ke langit yang tinggi...
Sekali benci bagai api bara pula dalam hati...
Susah benar membenci perkara yang disukai...
Susah lagi menyukai benda yang aku benci...
Andai jasad jadi munafik dalam realiti...
Jiwa pula berlari tanpa henti...
Tanda bantahan yang tak bertepi....
Bila dipaksa diri melangkah penuh benci....
Kena penampar duk rasa senyum lagi...
Manusia biasa pasti tuduh aku manusia ilusi...
Yang hanya ketawa tanpa henti...
Hidup hanya dialam mimpi...
Tinggalkan realiti jadi sepi...
Rasa mahu berdiri ditepi tebing tinggi...
Dan jeritkan semua rasa hati...
Asyik dipaksa buat itu dan ini...
Aku ini manusia atau patung yang tiada hati...

Ah,lupakanlah semua yang aku tulis disini...
Kadang minda yang gila seperti ini...
Datang dan mahu munculkan diri...
Sambil berdiri konon gagah berani...
Curahkan semua yang terbuku dihati...
Oh tolong,aku mahu lepas dari rasa ini...
Dan pijak semua kezaliman yang terjadi...
,aku rasa tak layak sangat menulis semua ini...
Kerana kamu yang membaca pasti pelik tak berhenti...

- FaridKrx

>>>

Hujan Tak Cukup Cekal

Sekali lagi mari ulangi

Setiap lorong lemparkan air
biar hilang, biar hilang bau hanyir
membuang sampah deras mengalir
biar roboh diterkam banjir

Jadi beritakan pada aku
mengapa masih ia tidak berlaku
bak perihal tentang bahtera Nuh
masih utuh, walau bah itu membunuh

Apakah hujan itu bersimpati
masih bermain teka-teki
Apakah hujan itu bersimpati
mengharapkan (kau) hidup tak mati

Setiap lorong lemparkan air
biar limpah, biar limpah ilmu mahir
kesufian terbuka deras mengalir
biar diri mati diterkam banjir

Jadi beritakan pada aku
mengapa masih ia tidak berlaku
Apakah hujan itu bersimpati
masih bermain rahsia diri

- Dhamah

>>>

KAIL

Nampak labuh kail dilontar
tak kira tohor mahupun bah;
Jangan, jangan gopoh melontar
dalam laut, tak nampak langkah.
Melempar kail jauh-jauh
jatuhnya pula atas batu;
Tak usah pergi jauh-jauh
lihatlah diri tetap satu.
Jika kail dibawanya satu
usahlah berangan lautan digenggam;
Jika yakin pada yang Satu
rapatkan ukhuwah mari bersalam.
Kail putus angkara karang
suratan takdir sang nelayan;
Usahlah marah mahupun berang
suratan hidup pelbagai ke’Aku’an.

- Dhamah Syifflah
30/10/2014 13:28 PM

>>>

Kekasihku
Bila kau berlabuh
pada hati
yang
baru

Ingatlah
aku pernah
bersinggah
di hatimu

Walau
hanya kepalsuan
yang kau
berikan
padaku

20pp@545

- PesonaLirikan

>>>

Menggerakkan Bicara Aku (572)

1
Menadah tangan
memohon keampunan
Tuhan

2
Bak ombak deras
membungkam layar dengan
Keras

3
Hanyut diriku
menjadi keras tubuh
kaku

4
Kau penggerakku
menggerakkan bicara
A-ku

- Dhamah

>>>

sonian 6-5-4-3 contoh ;

Berbunyi suara
dihiris nyaring
hati luka
berdarah

- Dhamah

>>>

Sepatu retak
kaki berdarah merah
cintaku mekar

- Dhamah

>>>

Aku tahu ini semua tak adil
Aku tahu ini sudah terjadi
Mau bilang apa aku pun tak sanggup
Air mata pun tak lagi mau menetes
Alasannya seringkali ku dengar
Alasannya seringkali kau ucap
Kau dengannya seakan ku tak tahu
Sandiwara apa yang telah kau lakukan kepadaku...

- FaridKrx

>>>

Puisi Jenis Sonion 6-5-4-3

Duri memaluku
sakit berdarah
cinta mati
tenggelam

- Dhamah

>>>

Ombak menangis
memukul kuat pasir
menarik rindu

Jenis Puisi Haiku...

- Dhamah

>>>

hatiku tangis sebak
ditelan rindu
cinta pergi
tertimbus

ni jenis puisi Sonion 6-5-4-3

- Dhamah

>>>

hati tangis sebak
ditelan rindu
cinta pergi
tertimbus

ni jenis puisi Sonion 6-5-4-3

- Dhamah

>>>

Merambah Malam

Malam menepati janjinya
pekat dan sunyi kembali melaruti alam...
dan aku mencuba merambahnya lewat untai
dan aku mencuba merambahnya lewat bait....
Gelisah, bimbang dan penat
seolah berlumba memasuki kepingan hati
terpatri didalamnya membentuk setoreh luka...
luka yang belum juga mau pergi.
Haruskah kuikuti rambahan malam?
sementara hati kecilku berharap sang benderang...
Ya, kemanakah hati ini harus bertaut...
Pada kegelapan ataukah sang benderang...
Dan malam ini
aku tetap merambah malam….
Mungkin inilah takdir....
Aku sangat sukai malam dan kegelapan…

- FaridKrx

( BERAKIT KE LANGIT )

Tiada ulasan: