Ya begitulah
walau kadang sepi itu indah
pada waktu-waktunya rindu yang selalu menggugah
>>>
CUKUPLAH
ANDAI INI AKHIRNYA.
Pagiku sambut
riangmu pergi
tanpa aku tahu pulangnya.
Tubir mata menghimpun
lahar mutiara yang entah
bila menuang pilunya.
Kasih yang terbagi
terlihat hambar kini
oleh sepinya ruang mencari.
Cukuplah
andai ini akhirnya
yang tergaris pada kanvas
kenangan kita.
Aku
turut bahagia dari bahagiamu
rindu bukan lagi aku yang mengisi
namun kita adalah
isi ceritera yang pernah berbagi.
JaWanis@°NOR AZAH BAHRIM
JOHOR BAHRU-JUN102016/9:30AM
>>>
WAKTU
W alau ada ruang menunggu
A ku dan kau diam tak menyatu
K elu bahasa kalbu, rindu tak menyantun pintu
T elah terlewatkah aku akanmu
U ntuk sebuah janji riang yang kita titipkan lalu
JaWanis@°NAB
JB-02062016
SEPI BIAR BEGITU...
S aat engkau melangkah pergi
E sok masihkah ada mentari
P ergimu yang seakan tak pernah kembali
I nikah akhir semua riang yang pernah terbagi
B iar saja waktu yang akan
I ngatkan dirimu pada janji kelmarin
A ku seperti selalu akan tetap
R indu dan setia dalam nanti
B erlalunya semalam
E ngkau masih yang selalu menuang rindu
G anti bukan semudah kata
I lusi impi yang memegang janji
T ak pernah merubah makna
U ntaian kata yang pernah kita maknakan
JaWanis@°NOR AZAH BAHRIM
JB-04062016
>>>
MAINKAM SEMBUNYI DALAM KIAS,
JAUHARI MENANGKAP TAK MEMBEKAS
Berjalan dalam diam kias
jejak tak membias bekas
singgah terbaca tanya ku tak kau bidas
cukup rasa yang ada beralas
Sisip kemas atur tinta
mainan jiwa nukilan pena kita
mata menatap baca jalan merata
ada sembunyi dalam terang nyata
Lahar jiwa mata mata beriring
gandingan sama mematri tinta
mana di mana sembunyi datang
pintu tetap dapat diintai cerita
Biarlah,
seperti apa akhirnya
waktu akan menjawabnya
JaWanis @NOR AZAH BAHRIM
JOHOR BAHRU-JUN42016
>>>
Mengapa harus begini
setelah banyak hal kita lewati
sedang sepiku bukan menjauhi
mengertilah
Nukilan JaWanis
Tiada ulasan:
Catat Ulasan