TAMAN HATI

TAMAN HATI

Sahabat Jiwa

Ahad, 12 Jun 2016

Pagi indah hujung minggu
Tiada ap apa
Hanya melihat kamu
Dengan deria keenamku

Uhm❤

- YanIsmail

>>>

Hujan
Jangan turun dulu
Aku telah berjanji
Untuk bertemu

Tunggu ..

Uhmm❤

-YanIsmail

>>>

Kau aku
Bagai titik titik yang samar
Dan kita digariskan
Agar menjadi satu
Satu baris yang terang
Agar tiada tulisan lain diatasnya
Hanya..
Diantara

Uuhm❤

- YanIsmail

>>>

Antara kita
Bagai sebuah puisi kepergian
Baca laju tanpa lagu
Berlalu
Hingga kita tersengal kehabisan nafas

- IbnuAmar

>>>

Hujung minggu ini
Tidak seperti biasa
Kerna kau hanya cium dahiku
Tanpa
Secangkir kopi cinta
katanya...
Puasa

Uhmm❤

- YanIsmail

>>>

Semalam
Telah aku tinggalkan
Satu ruang untukmu
Tanpa gangguan ..
Bukan tak peduli

Hanya memberi kau suasana
Nyaman sendiri
Dan moga saat itu aku
Dirindui

Uhmm❤

- YanIsmail

>>>

Hanya yang ada untuk mu
Senyuman itu
Ia umpama bicara bahasa
Ia melahirkan isyarat tanpa kata kata
Luahan tanpa bicara
Menyampai maksud tanpa suara
Dan moga ia sampai terus kehati mu
Senyuman itu membawa maksud
Aku sedang rindu
Rindu kamu

Yn
Uhmm❤

- YanIsmail

>>>

Tersenyum dibalik kerudungku
Bersembunyi..kerap menatapmu
Dari jauh aku hanya diam dan melihat
Kau terlalu sebuk dengan urusanmu dan dilimpahi keringat
Memendam pada sebuah rindu yang tertutupi
Yang tiada derap dan tiada bunyi
Aaaaaaaarrh!!!
Berbisik perlahan didalam hati
Tak kuasa menatapmu lebih lama lagi
kerana aku bimbang untuk jatuh hati

Yn.
Uhmm❤

-YanIsmail

>>>

Sepenggal peninggalan puisi yang akhir
Aku masih lagi berkesampatan
Membaca
Sajada
Nasiya
Futiha
Hablun
Sabbaha
Ahadun
Yang kaulagukan ke dalam senandungmu
Bak gemersik puisi gitanjali
Gerak lembut disamping ketegasan
Kelembutan alunan
Lincah menyemarakkan

- IbnuAmar

>>>

Kenangan tak akan tua
Hanya kita
Yang akan lupa

Dan di saat jemari kita
Bergetar menyentuh tubuh renta
Airmata menitis tanpa kita sedar

Mengenang banyaknya jasa
Ayah dan bunda.
Dan satu pun kita belum
Membalasnya

Uhmm❤

- YanIsmail

>>>

Status sentimental teruntuk yang terdamba
Masih ada hari-hari kita bisa dengarkan desah daun basah
Sejak tudung adijumamu melambai-lambai pergi
Dan senyum dalam hati nan berat menyentuh wajah langit
Kitapun mula berjarak dalam detik dan detak

Kita belum mendefinasikan rindu
Maka biarlah tidak ada sudut pada percakapan kita
Begitupula aku merangkai jejak mengenal sepi di antara wangi perkara hati
Dan biarlah jarak mengajarkan cinta
Sejauh manakah rasa setia terkecuali ada jarak yang mengepak

Di sela apapun yang tak kuduga
Aku mencari kemungkinan lain
Boleh jadi semua tentangmu tak kusimpan di kepala
Melainkan dalam hati, di ruang suci yang terkunci
Jangan sesekali tanya aku di mana kuncinya

- IbnuAmar

Berakit Ke Langit
@2016

Tiada ulasan: