Sepertinya kita sama
Mendiami negeri yang hujannya turun tidak henti
Berselang hari
Berharap hujan diganti dengan mentari
Yang ditemani pelangi
Kita saling menyapa
Ketika senja tenggelam dan bulan - bintang
bercengkerama
Sejenak berkeluh kesah dan mencurahkan segala isi hati
Hingga habis peluh dan derai air mata
Hingga kita terlelap dalam getar suara
Untuk cerita sekali ini
Kita sama termanggu
Saling bertanya: apakah ini?
Sehari itu kita bersama. Tak hampir-menghampiri
Sejauh langit dan bumi kamu berlari, aku akan
menunggumu di sini, sedekat nadi
>>>
Membaca redup matamu, kelmarin
Kudapati negeri lain
Negeri Cyrus agung
Kemaharajaan Arya asli
Rerumputan yang gugur
Dan tiada puisi disenandungkan
Adakah diksi pada matamu telah kauizinkan
Lalu ragaku ingin berteriak tapi hatiku menahan
Di lelah matamu aku menemukan tangis terseka
Basah hujan yang berkerumun di sudutnya
Dan menjelang kepergian dengan segala yang
tertanggung
Sungguh aku menjadi paling berdosa
Mengapa tak kupanggul meringankan bebanmu
Atau sekadar bertanya dan mengalihkan perhatian
Agar lelah di matamu sedikit terabaikan
Semoga bisa kunikmati sedikit senyum yang kaukumpul
Dari segala penjuru mata angin yang menyimpannya
Selama ini
Nukilan Ibnu Amar